BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Belajar mandiri masyarakat indoensia sebelum
penjajahan merupakan bagian kedua dari bahan mata kuliah Perkembangan
masyarakat dan budaya yang membahas masyarakat indonsia sebelum penjajahan yang
melingkupi kerajaan hindhu budha dan kerajaan islam di indonesia.
Indoensia yang memiliki dua musim berpengaruh
terhadap berbagai aspek kehidupan sehingga berpengaruh terhadap berbagai aspek
kehidupan penduduknya. Munculnya pedagang dari india dan cina menyebabkan
persebaran agama hindhu dan budha sehingga memunculkan kerajaan hindhu dan
budha, sedangkan agama islam berkembang disebarkan oleh pedagang gujarat,
persia, arab dan munculah kerajaan islam di indonesia.
B.
Rumusan
Masalah
1. Bagaimana kondisi masyarakat indoensia sebelum penjajahan?
2. Sebutkan kerajaan-kerajaan yang muncul sebelum penjajahan?
1. Bagaimana kondisi masyarakat indoensia sebelum penjajahan?
2. Sebutkan kerajaan-kerajaan yang muncul sebelum penjajahan?
C.
Tujuan
1. Untuk mengetahui kondisi masyarakat indonesia
sebelum penjajahan
2. Untuk mengetahui kerajaan-kerajaan yang muncul
sebelum penjajahan
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Kondisi
Masyarakat Indonesia sebelum Penjajahan
Persebaran agama dan budaya Hindu-Budha dari India
ke Indonesia melalui jalur lalu lintas perdagangan dan pelayaran. Sejak awal
abad 1 M Indonesia telah menjalin hubungan dagang dengan negara lain. Hal ini,
dikarenakan letak geografis Indonesia yang sangat strategis sehingga
memungkinkan hubungan dagang dengan negara lain. Melalui perdagangan tersebut
berkembanglah kebudayaan Asing termasuk India serta Agama Hindu dan Budha yang
dianut oleh sebagian besar pedagang India. Agama tersebutlah yang kemudian
dianut oleh raja-raja di Indonesia yang selanjutnya mempengaruhi segala aspek
kehidupan masyarakat di Indonesia.
Indonesia sebagai daerah yang dilalui jalur
perdagangan memungkinkan bagi para pedagang India untuk tinggal di kota
pelabuhan-pelabuhan di Indonesia guna menunggu musim yang baik. Mereka pun
melakukan interaksi dengan penduduk setempat di luar hubungan dagang.
Masuknya budaya Hindu-Budha di Indonesia
menyebabkan munculnya perpaduan 2 budaya (akulturasi) dimana kedua unsur
kebudayaan bertemu dapat hidup berdampingan dan saling mengisi serta tidak
menghilangkan unsur-unsur asli dari kedua kebudayaan tersebut. Pengaruh
kebudayaan Hindu hanya bersifat melengkapi kebudayaan yang telah ada di
Indonesia. Perpaduan budaya Hindu-Budha melahirkan akulturasi yang masih
terpelihara sampai sekarang. Akulturasi tersebut merupakan hasil dari proses
pengolahan kebudayaan asing sesuai dengan kebudayaan Indonesia. Hasil
akulturasi tersebut tampak pada.
1.
Bidang sosial.
Setelah
masuknya agama Hindu terjadi perubahan dalam tatanan sosial masyarakat
Indonesia. Hal ini tampak dengan dikenalnya pembagian masyarakat atas kasta
2.
Bidang ekonomi.
Dalam
ekonomi tidak begitu besar pengaruhnya pada masyarakat Indonesia. Hal ini
disebabkan karena masyarakat telah mengenal pelayaran dan perdagangan jauh
sebelum masuknya pengaruh Hindu-Budha di Indonesia
3.
Bidang
kepemerintahan.
Sebelum
masuknya Hindu-Budha di Indonesia dikenal sistem pemerintahan oleh kepala suku
yang dipilih karena memiliki kelebihan tertentu jika dibandingkan anggota
kelompok lainnya. Ketika pengaruh Hindu-Budha masuk maka berdiri Kerajaan yang
dipimpin oleh seorang raja yang berkuasa secara turun-temurun. Raja dianggap
sebagai keturuanan dari dewa yang memiliki kekuatan, dihormati, dan dipuja.
Sehingga memperkuat kedudukannya untuk memerintah wilayah kerajaan secara turun
temurun. Serta meninggalkan sistem pemerintahan kepala suku.
4.
Bidang
pendidikan.
Masuknya
Hindu-Budha juga mempengaruhi kehidupan masyarakat Indonesia dalam bidang
pendidikan. Sebab sebelumnya masyarakat Indonesia belum mengenal tulisan. Namun
dengan masuknya Hindu-Budha, sebagian masyarakat Indonesia mulai mengenal
budaya baca dan tulis.
Bangsa Indonesia mengenal dan memiliki kepercayaan
yaitu pemujaan terhadap roh nenek moyang (animisme dan dinamisme). Masuknya
agama Hindu-Budha mendorong masyarakat Indonesia mulai menganut agama
Hindu-Budha walaupun tidak meninggalkan kepercayaan asli seperti pemujaan
terhadap arwah nenek moyang dan dewa-dewa alam. Telah terjadi semacam
sinkritisme yaitu penyatuaan paham-paham lama seperti animisme, dinamisme,
totemisme dalam keagamaan Hindu-Budha. Selain kepercayaan ada beberapa seni dan
budaya yang dikembangkan, yakni:
1.
Seni bangunan.
Seni
bangunan tampak pada bangunan candi sebagai wujud percampuran antara seni asli
bangsa Indonesia dengan seni Hindu-Budha. Candi merupakan bentuk perwujudan
akulturasi budaya bangsa Indonesia dengan India. Candi merupakan hasil bangunan
zaman megalitikum yaitu bangunan punden berundak-undak yang mendapat
pengaruh Hindu Budha. Contohnya candi Borobudur.
2.
Seni rupa
Seni
rupa tampak berupa patung dan relief. Patung dapat kita lihat pada penemuan
patung Budha berlanggam Gandara di Bangun Kutai. Serta patung Budha berlanggam
Amarawati di Sikending (Sulawesi Selatan). Selain patung terdapat pula
relief-relief pada dinding candi seperti pada Candi Borobudur ditemukan relief
cerita sang Budha serta suasana alam Indonesia.
3.
Seni sastra dan
aksara
Seni sastra tampak
berupa Kitab, contohnya pada masa kerajaan kadiri yakni kitab kakawin
baratayudha, karya mpuh sedah dan mpuh panuluh, dan lain-lain.
Sejak tahun 400 M merupakan suatu kondisi dimana
masyarakat indonesia dengan sebuah kerajaan. Beberapa bukti peninggalan hindhu
dan budha merupakan sebuah kerajaan yang kemudian disusul dengan berkembangnya
kerajaan islam.
B.
Kerajaan-kerajaan
Sebelum Penjajahan
Beberapa
kerajaan peninggalan Hindhu- Budha di indoensia yakni:
1.
Kerajaan kutai
Kutai
adalah kerajaan tertua di Indonesia. Terletak di Tepi Sungai Mahakam,
Kalimantan Timur. Di tempat bekas berdirinya Kerajaan Kutai ditemukan 7 batu
bersurat atau prasasti berbentuk yupa, prasasti berupa yupa yaitu
tugu batu yang digunakan dalam upacara kurban. Yupa ini bertuliskan huruf
Pallawa dan Bahasa Sankserta, diperkirakan berasal dari tahun 400 M.
Ada
sejumlah informasi yang dapat diketahui dari prasasti-prasasti Kutai itu,
antara sebagai berikut:
a.
Raja
pertama yang memerintah Kutai bernama Kudungga. Nama itu jelas bukan nama
Hindu, melainkan nama Indonesia asli.
b.
Raja
Kudungga memiliki putra bernama Aswawarman. Dalam salah satu prasasti,
Aswawarman disebut sebagai vamsakarta, artinya pembentuk keluarga
(dinasti).
c.
Raja
Aswawarman mempunyai tiga orang putera, yang terkenal diantaranya adalah
Mulawarman.
d.
Raja
Mulawarman disebutkan sebagai seorang raja besar yang sangat mulia dan baik
budinya. Kebaikan raja itu diwujudkan dalam pemberian hadiah atau sedekah yang
berlimpah. Untuk memperingati kemurahan raja itulah, para brahmana mendirikan yupa.
e.
Besarnya
hadiah Mulawarman itu tercantum dalam yupa. Dikatakan, sang raja yang mulia dan
terkemuka, telah memberikan sedekah 1000 ekor sapi.
2.
Kerajaan
tarumanegara
Kerajaan
Hindu ini terletak di dekat sungai Citarum, Jawa Barat. Kerajaan ini di
perkirakan berdiri tahun 450 M. Nama raja yang memerintah pada masa itu adalah
Purnawarman. Ada 7 prasasti yang berasal dari Tarumanegara. Lima diantaranya
ditemukan di derah Bogor, Jawa Barat. Satu prasasti ditemukan di daerah Tugu,
Cilincing, Jakarta Utara, dan satu lagi ditemukan di Lebak, Jawa Barat. 7
prasasti tersebut antara lain Prasasti Ciaruteun, Prasasti Kebon Kopi, Prasasti
Jambu, Prasasti Tugu, Prasasti Pasir Awi, Prasasti Muara Ciaten, dan Prasasti
Lebak.
3.
Kerajaan
sriwijaya
Keterangan
mengenai kerajaan sriwijaya diperoleh dari berita perjalanan I-Tsing, seorang
pendeta Budha dari Cina. Sriwijaya merupakan kerajaan Budha yang berada di
Sumatra Selatan. Selain dari I-Tsing, keterangan mengenai Sriwijaya juga
diperoleh dari Prasasti-prasasti yang menggunakan huruf Pallawa dan bahasa
Melayu Kuno antara lain :
a.
Prasasti
Kedukan Bukit, isi prasasti menyatakan bahwa Dapunta Hyang mengadakan
perjalanan suci (sidhayarta) dengan perahu dan membawa 2.000 orang.
b.
Prasasti
Talang Tuwo, isi prasasti menyatakan pembuatan taman bernama Sriksetra. Taman
itu dibuat oleh Dapunta Hyang untuk kemakmuran semua makhluk.
c.
Prasasti
Telaga Batu, isi prasasti menyatakan kutukan bagi rakyat yang melakukan
kejahatan dan tidak taat pada perintah raja.
d.
Prasasti
Kota Kapur, isi prasasti menyatakan usaha Kerajaan Sriwijaya untuk menaklukkan
Jawa yang tidak setia kepada Sriwijaya.
e.
Karang
Berahi, isi prasasti menyatakan permintaan dewa agar menjaga Kerajaan Sriwijaya
dan menghukum setiap orang yang bermaksud jahat.
Agama
islam mulai berkembang dijazirah arab pada tahun 622M, yang bermula dibawa oleh
Nabi Muhammad SAW. Agama islam masuk ke indonesia itu dengan perlahan-lahan dan
bertahap, yang dimulai pada abad ke 7 M dan mulai berkembang pada abad ke 13 M.
Melalui jalur perdagangan, perkawinan, pendidikan, politik, dan kesenian.
Beberapa
kerajaan islam di indonesia, yakni:
1.
Kerajaan Samudra
Pasai
Kerajaan samudra pasai
adalah kerajaan pertama kali di indonesia. Bukti adanya kerajaan ini diperkuat
oleh marcopolo, pedagang venesia yang singgah diperlak tahun
1292. Kerajaan ini terletak disamudra (panti timur aceh).kerajaan ini didirikan
oleh Sultan malik Al-shaleh (1297) yang kemudian digantikan dengan putranya
Sultan Muhammad. Kerajaan ini merosot pada abad ke-15. Adapun bukti sejarah
peningglan kerajaan ini adalah dengan dtemukannya makam Sultan malik Al-shaleh.
2.
Kerajaan Ternate
dan Tidore
Masuknya agama islam
dimaluku karena pengaruh ramainya kunjungan pedagang dan para mubaligh. Salah
satu mubaligh yang terkenal adalah sunan giri (gresik/ jatim) yang pernah
mendirikn sebuah kerajaan pada abad XIII. Pusat pemerintahan kerajaan ternate
ada di-sampalu. Raja ternate yang pertama adalah sultan zainal Abidin
(1486-1500). Sedangkan untuk raja yang terkenal adalah sultan Hairun. Sultan
tidore yang pertama adalah sultan manshur raja, sedngkan raja yang terkenal
adalah pangeran Nuku. Antara kesultanan ternate dan tidore terjadi persaingan
dalam hal memperluas kekuasaan dan perdagangan sehingga dibentuk Uli Siwa (persekutuan sembilan)
3.
Kerajaan Demak
Islam Demak berdiri di penghujung
masa berakhirnya Kerajaan Majapahit. Keadaan ini memberi peluang kepada para
penguasa islam di pesisir untuk membangun pusat-pusat kekuasaan yang
independen. Di bawah pimpinan Sunan Ampel Denta, Wali Songo bersepakat untuk
mengangkat Raden Patah menjadi raja pertama Kerajaan Demak, dan sekaligus
Kerajaan Islam pertama di Jawa.
Pemerintahan Raden Patah
berlangsung kira-kira di akhir abad ke-15 hingga awal abad ke- 16 M. Raden
Patah adalah keturunan raja terakhir Kerajaan Majapahit, yaitu Raja Brawijaya V
dan seorang putri cina. Setelah Raden Patah wafat, tahta Demak beralih kepada
Dipati Unus. Menurut Tome Pires, Pati Unus baru berusia 17 tahun ketika
menggantikan ayahnya sekitar tahun 1507 M. Tidak lama setelah naik tahta, ia
merencanakan suatu serangan terhadap Malaka. Semangatnya semakin memuncak
ketika Malaka di taklukkan oleh Portugis pada tahun 1511 M. Akan tetapi,
sekitar pergantian tahun 1512-1513 M, tentaranya mengalami kekalahan besar.
Pati Unus digantikan oleh Trenggono
yang dilantik sebagai Sunan Gunung Jati dengan gelar Sultan Ahmad Abdul Arifin.
Ia memerintah pada tahun 1524-1546 M. Pada masa inilah Islam dikembangkan ke
seluruh tanah jawa, bahkan sampai ke Kalimantan Selatan. Demikian pula
penaklukan Sunda Kelapa yang berakhir tahun 1527 M dan ditaklukan oleh pasukan
gabungan Demak dan Cirebon di bawah pimpinan Fadhila Khan. Majapahit dan Tuban
jatuh ke tangan Kerajaan Demak diperkirakan pada tahun 1527 M itu juga.
Selanjutnya, pada tahun 1529 M, Demak berhasil menundukkan Madiun, Blora
(1530), Surabaya (1531), Pasuruan (1535), dan antara tahun 1541-1542 Lamongan,
Blitar, Wirasaba, dan Kediri (1544).
Pada tahun 1546 M, dalam penyerbuan
ke Blambangan, Sultan Trenggono terbunuh. Ia digantikan oleh adiknya, Prawoto.
Masa pemerintahannya tidak berlangsung lama karena terjadi pemberontakan oleh
adipati-adipati sekitar kerajaan Demak. Prawoto juga terbunuh oleh Aria
Panangsang dari Jipang pada tahun 1549 M. Kerajaan Demak berakhir ketika Aria
Panangsang di bunuh oleh Jaka Tingkir yang selanjutnya mendirikan Kerajaan
Pajang.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Persebaran
agama dan budaya Hindu-Budha dari India ke Indonesia melalui jalur lalu lintas
perdagangan dan pelayaran. Sejak awal abad 1 M Indonesia telah menjalin
hubungan dagang dengan negara lain. Hal ini, dikarenakan letak geografis
Indonesia yang sangat strategis sehingga memungkinkan hubungan dagang dengan
negara lain
Masuknya
budaya Hindu-Budha di Indonesia menyebabkan munculnya perpaduan 2 budaya
(akulturasi) dimana kedua unsur kebudayaan bertemu dapat hidup berdampingan dan
saling mengisi serta tidak menghilangkan unsur-unsur asli dari kedua kebudayaan
tersebut
Hasil
akulturasi tersebut tampak pada.
1. Bidang sosial.
2. Bidang ekonomi.
3. Bidang kepemerintahan.
4. Bidang pendidikan.
Bangsa
Indonesia mengenal dan memiliki kepercayaan yaitu pemujaan terhadap roh nenek
moyang (animisme dan dinamisme).
Selain
kepercayaan ada beberapa seni dan budaya yang dikembangkan, yakni:
1. Seni bangunan.
2. Seni rupa
3. Seni sastra dan aksara
Beberapa
kerajaan peninggalan Hindhu- Budha di indoensia yakni:
1.
Kerajaan kutai
2.
Kerajaan tarumanegara
3.
Kerajaan sriwijaya
Beberapa
kerajaan islam di indonesia, yakni:
1.
Kerajaan Samudra Pasai
2.
Kerajaan Ternate dan Tidore
3.
Kerajaan Demak
bisalah ada tugas sejarah
BalasHapusMakasih ya dh tau Jawaban nya 😄deh
BalasHapusMakasih kak lengkap banget
BalasHapusMakasih kak,sangat membantu ����
BalasHapus