Selasa, 29 September 2015

Makalah Aqidah MI Jabariyah dengan Footnote



JABARIYAH
Ditujukan Untuk Memenuhi Tugas
Aqidah MI
 
Dosen Pembimbing:
Dr.Zumrotul Mukaffa,M.Ag
Disusun oleh :
ERLINDA ROCHMATIN (D77213065)
1B PGMI
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
Tahun 2013


BAB I
Pendahuluan
A.   Latar Belakang
Kehidupan memang tidak terlepas dari suatu masalah. Dalam islam sendiri mulai sejak dahulu di zaman Rasulullah sampai sekarang  masih memiliki permasalahan. Setelah wafatmya Rasulullah mulai timbul banyaknya pergejolakan yang timbul dalam kalangan umat. Setiap Khalifa yang berkuasa berusaha untuk mengatasi pergejolakan tersebat
Gejolak yang timbul dari umat menimbulkan berbagai kaum (aliran) dalam kalangan umat islam sendiri. Seperti Syiah,Khawarij, Mu’tazilah, Jabariayah, Qadariyah, dan Mur’jiah. Dari hal ini membuat umat menjadi terpecah belah dalam pemikiran tentang islam. Sehingga hal ini memicu timbulnya ‘Teologi Islam’.
Setiap aliran yang lahir memiliki pemikiran sendiri dalam berpendapat yang mana menjadi pegangan tersendiri dalam mengambil suatu keputusan dan tindakan. Dalam kesempatan ini saya mencoba menjabarkan tentang aliran jabariyah yang merupakan salah satu aliran yang lahir sejak masa para sahabat Rasulullah.

B.   Rumusan Masalah
1.    Apa Pengertian Jabariyah ?
2.    Siapa Saja Para Pemuka Jabariyah ?
3.    Apa Saja Dalil-Dalil Jabariyah ?

C.   Tujuan
1.Untuk Mengetauhi Pengertian Jabariyah
2. Untuk Mengetahui Para Pemuka Jabariah
3. Untuk Mengetahui Dalil-Dalil Jabariyah

 

BAB II
Pembahasan
A.   Pengertian Jabariyah
Kata Jabariyah berasal dari kata Jabara yang berarti ‘memaksa’. Didalam al-Munjid dijelaskan bahwa nama jabariyah berasal dari kata jabara yang mengandung arti memaksa dan mengharuskan melakukan sesuatu. Lebih lanjut al-syahrastani menegaskan istilah al-Jabru diartikan menolak adanya perbuatan dari manusia dan menyadarkan semua perbuatan kepada allah.Berdasarkan pengertian ini jabariyah dibagi menjadi dua bentuk :
a.       Jabariyah Murni atau ekstrem adalah bahwa segala perbuatan manusia bukan merupakan perbuatan manusia bukan merupakan perbuatan yang timbul dari kemauannya sendiri, tetapi perbuatan yang dipaksakan atas dirinya. Misalnya, kalau seseorang mencuri, perbuatan mencuri itu bukanlah terjadi atas kehendak sendiri, tetapi timbul karena qadha dan qadhar tuhan yang menghendaki demikian.

b.      Jabariyah Moderat mengatakan Tidak semua perbuatan manusia bergantung kepada Tuhan secara mutlak” artinya Tuhanlah yang menciptakan perbuatan manusia, baik perbuatan itu positif maupun negative. Tetapi dalam melakukan perbuatan itu, manusia mempunyai andil.  Daya yang diciptakan dalam diri manusia oleh Tuhan mempunyai aspek, sehingga manusia mampu melakukan perbuatan itu. Daya yang diperoleh untuk mewujudkan perbuatan-perbuatan inilah yang disebut dengan kasb/acquisition[1]

B.   Para Pemuka Jabariyah
Ø Para Pemuka Jabariyah Murni atau ekstrem
a.   Jahm bin Shofwan termasuk muslim non arab (mawali). Ia brasal dari [2]khurasan. Mula-mula ia tinggal di tirmidz,lalu di Balkh. Ia dikenal ahli pidato dan pandai berdialog .ia pernah terlibat perbedaan dengan muqatil .muqatil termasuk orang yang mengakui sifat-sifat tuhan,sedang jahm tidak. Keduanya terlibat perbedaan sengit .Menurut Jahm, manusia tidak mempunyai kekuasaan untuk berbuat apa-apa. la tidak mempunyai daya, tidak mempunyai kehendak, dan tidak mempunyai pilihan bebas. Manusia dalam perbuatan-perbuatannya dipaksa dengan tidak ada kekuasaan dan kemauan baginya. Pandangan ini ter¬masuk dalam pola pikir Jabariyah ekstrim. Jahm juga berpendapat bahwa Tuhan tidak memiliki sifat. Sebagai mana Ja'ad, Jahm juga berpendapat bahwa Tuhan tidak dapat disifati dengan sifat-sifat makhluk. Sebab, hal ini dapat menimbulkan keserupaan Tuhan dengan makhluk (tasybih). la meniadakan sifat hayat dan ilmu Tuhan, tetapi ia mengakui bahwa Tuhan Mahakuasa, Pelaku, dan Pencipta.
b.  Ja’d bin Dirham adalah orang pertamayang mengenalkan paham jabariyah ,ia seorang bekas budak Bani Hakam dan Ia tinggal di damsyik sampai muncul pendapatnya tentang al-Qur'an sebagai makhluk. Karena pendapatnya ini, ia dibenci oleh Bani Umayah. Sejak itu, ia pergi ke Kufah. Di tempat ini ia bertemu dengan Jahm ibn Shafwan yang kemudian mengambil pendapat-pendapat-nya dan menjadi pengikutnya yang setia.[3]
Ø Para Pemuka Jabariyah Moderat
a.An-Najjar  merupakan salah seorang tokoh Jabariah moderat. Pengikut-pengikutnya dikenal dengan sebutan "Al-Najjariyah". Menurut Hu¬sain, Tuhan berkehendak dan mengetahui karena diri-Nya sendiri. la menghendaki kebaikan dan keburukan, manfaat dan madarat. Yang dimaksud berkehendak di sini ialah bahwa Tuhan tidak terpaksa atau dipaksa. Husain juga berpendapat bahwa Tuhan menciptakan segala perbuatan manusia, tetapi manusia mengambil bagian dalam mewujudkan perbuatan-perbuatan itu, suatu bagian yang efektif dan bukan bagian yang tidak efektif.[4]
b.   Adh-Dhirar Dalam pandangan Dirar satu perbuatan dapat timbul dari dua pelaku, yaitu Tuhan dan manusia. Tuhan menciptakan perbuatan, dan manusia memperolehnya. Tuhan adalah Pencipta hakiki dari perbuatan manusia. Dalam pada itu, manusia juga pelaku hakiki dari perbuatannya. Daya manusia menurut Dirar diberikan Tuhan sebelum dan bersamaan dengan perbuatan.[5]

C.  Dalil- Dalil Jabariyah
اللَّهُ يَشَاءَ أَنْ إِلَّا لِيُؤْمِنُوا كَانُوا مَا
Artinya:”Niscaya mereka tidak “(juga) akan beriman, kecuali jika allah menghendaki.” (QS. Al-An’am : 111)
تَعْمَلُونَ وَمَا خَلَقَكُمْ وَاللَّهُ
Artinya:”Padahal allah –lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu.” (QS. As-Shaffat : 96)
كِيمًاحَعَلِيمًاكَانَ ٱللَّهَ إِنَّ ٱللَّهُ يَشَآءَ أَن إِلَّآ تَشَآءُونَ وَمَا
Artinya:”Dan kamu tidak mampu (menempuh jalan itu),kecuali bila dikehendaki allah.Sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana..” (QS. Al-Insan : 30)[6]




BAB III
Penutup
A.   Kesimpulan

Kata Jabariyah berasal dari kata Jabara yang berarti ‘memaksa’. Didalam al-Munjid dijelaskan bahwa nama jabariyah berasal dari kata jabara yang mengandung arti memaksa dan mengharuskan melakukan sesuatu.Berdasarkan pengertian ini jabariyah dibagi menjadi dua bentuk:
a.       Jabariyah Murni atau ekstrem (Jahm bin Shofwan dan Ja’d bin Dirham) adalah bahwa segala perbuatan manusia bukan merupakan perbuatan manusia bukan merupakan perbuatan yang timbul dari kemauannya sendiri, tetapi perbuatan yang dipaksakan atas dirinya.
b.      Jabariyah Moderat (An-Najjar dan Adh-Dhirar) mengatakan bahwa tuhan memang menciptakan perbuatan manusia baik perbuatan itu positif maupun negatif. Tetapi dalam melakukan perbuatan itu manusia mempunyai bagian didalamnya. Daya yang diciptakan dalam diri manusia oleh tuhan. Mempunyai efek sehingga manusia mampu melakukan perbuatan itu.


Daftar Pustaka

Anwar, Rosihon. 2008. Aqidah Akhlak. Bandung: Pustaka Setia
Rozak,Abdul dan Rosihon, Anwar. 2011. Ilmu Kalam. Bandung: Pustaka Setia
Kumaidi,dkk. 2011. Aqidah Akhlak. Jakarta: Akik Pustaka
Nasution,Harun. 2012. Teologi Islam. Jakarta: UI Press
Nurdin, M Amin dan Afifi Fauzi Abbas. 2012. Sejarah Pemikiran Islam. Jakarta: Amzah
Rochiman,dkk. 2012. Ilmu Kalam. Surabaya: IAIN Sunan Ampel Press


[1] Rochiman,dkk, Ilmu Kalam, IAIN Sunan Ampel Press, Surabaya,2012. Hlm.105
[2] Rosihon Anwar, Aqidah Akhlak, Pustaka Setia, Bandung, 2008, Hlm.52

[3] M.Amin Nurdin, Sejarah Pemikiran Islam, Amza, Jakarta,2012, Hlm.49
[4] Kumaidi, Aqidah Akhlak,Akik Pustaka,Jakarta,2011, Hlm.51
[5] Abdul Rozak,Ilmu Kalam,Pustaka Setia,Bandung,2011,Hlm.67
[6] Harun Nasution,Teologi islam,UI Press, Jakarta, 2012, Hlm.38