Senin, 12 Oktober 2015

Pembelajaran Matematika PMRI dan footnote



MAKALAH PEMBELAJARAN MATEMATIKA
PMRI (PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA)
Dosen Pengampu: Sailatul Ilmiyah, M.Pd
Kelompok 3 PGMI 5C:
1.    Aini Latifatun Z                  NIM. D77213053
2.    Dewi Ratnasari                    NIM. D77213062
3.    Dewi Roikhatul J                 NIM. D77213063
4.    Fita Alimah                          NIM. D77213067
5.    Luluk Mas’adah                  NIM. D77213074
6.    Nike Silvia                            NIM. D77213081

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDA’IYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat, dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah kami yang berjudul “PMRI (Pendidikan Matematika Realistik Indonesia)” tanpa suatu halangan apapun.
            Shalawat serta salam selalu kami curahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW yang menjadi panutan dan suri tauladan bagi kita semua. Beliaulah yang telah membimbing kita dari jalan yang gelap gulita menuju jalan yang terang, yakni Addinul Islam.
            Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran Matematika. Dalam hal ini, kami selaku penulis banyak berhutang budi kepada banyak pihak yang telah membantu, memotivasi, dan senantiasa mendo’akan kami agar makalah ini selesai dengan baik. Kami juga tidak lupa menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang membantu kami.
            Kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna, masih banyak kekurangan, oleh karenanya kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat kami harapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan bagi penulis pada khususnya.
                                                                                           Surabaya, 24 September 2015



                                                                                                                    Penulis



DAFTAR ISI

Halaman Judul……………………………………………………………….....… i
Kata Pengantar…………………………………………………………..…….…. ii
Daftar Isi…………………………………………………………………....……. iii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang…………………………………………………………..….... 1
B.     Rumusan Masalah…………………………………………………………..... 1
C.     Tujuan Penulisan………………………………………………………….….. 1
BAB II PEMBAHASAN
A.  Pengertian Pendidikan Matematika Realistik Indonesia………………………..2
B.  Prinsip – prinsip Pendidikan Matematika Realistik Indonesia………………….3
C.  Karakteristik Pendidikan Matematika Realistik Indonesia……………………..3
D.  Contoh penerapan pendidikan matematika realistik Indonesia…………………4
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan…………………………………………………….....……….…...5
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………...….......6






BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
Pendidikan memegang peranan penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitasdan mampu berkompetisi dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga pendidikan harus dilaksanakan sebaik – baiknya untuk memperoleh hasil maksimal. Pendidikan hendaknya dikelolan, baik secara kualitas maupun kuantitas. Hal tersebut dapat dicapai dengan terlaksanya pendidikan yang tepat waktu dan tepat guna untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Sejalan dengan upaya pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sekolah merupakan lembaga formal penyelengara pendidikan. Sekolah dasar sebagai salah satu lembaga formal dasar yang bernaung dibawah departemen pendidikan nasiaonal pengemban misidasar dalam memberikan kontribusi untuk mencapai tujuan pendidikan nasioanl.
B.   Rumusan Masalah
1.         Bagaimana pengertian pendidikan matematika realistik Indonesia?
2.         Bagaimana prinsip – prinsip pendidikan matematika realistik Indonesia?
3.         Bagaimana karakteristik pendidikan matematika realistik Indonesia?
4.         Bagaimana contoh penerapan pendidikan matematika realistik Indonesia?
C.   Tujuan
1.        Untuk mengetahui pengertian pendidikan matematika realistik Indonesia?
2.        Untuk mengetahui prinsip – prinsip pendidikan matematika realistik Indonesia?
3.        Untuk mengetahui karakteristik pendidikan matematika realistik Indonesia?
4.        Untuk mengetahui contoh penerapan pendidikan matematika realistik Indonesia?



BAB II
PEMBAHASAN
A.   Pengertian Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)
Menurut zainurie (2007) matematika realistik adalah matematika sekolah yang dilaksanakan dengan menempatkan realitas dan pengalaman peserta didik sebagai titik awal pembelajaran.[1]
Realistic Mathematics Education (RME) merupakan teori belajar mengajar dalam pendidikan matematika. Teori RME pertama kali diperkenalkan dan dikembangkan di Belanda pada tahun 1970 oleh Institut Freudenthal. Teori ini mengacu pada pendapat Freudenthal yang mengatakan bahwa matematika harus dikaitkan dengan realita dan matematika merupakan aktivitas manusia. Ini berarti matematika harus dekat dengan anak dan relevan dengan kehidupan nyata sehari-hari. Pembelajaran matematika realistik pada dasarnya adalah pemanfaatan realitas dan lingkungan yang dipahami peserta didik untuk memperlancar proses pembelajaran matematika, sehingga mencapai tujuan pendidikan matematika secara lebih baik dari pada yang lalu.
Yang dimaksud dengan realita yaitu hal-hal yang nyata atau kongkret yang dapat diamati atau dipahami peserta didik lewat membayangkan, sedangkan yang dimaksud dengan lingkungan adalah lingkungan tempat peserta didik berada baik lingkungan sekolah,keluarga maupun masyarakat yang dapat dipahami peserta didik. Lingkungan dalam hal ini disebut juga kehidupan sehari-hari.[2]
Dalam pandangan PMRI, pembelajaran matematika lebih memusatkan kegiatan belajar pada peserta didik dan lingkungan serta bahan ajar yang disusun sedemikian rupa sehingga peserta didik lebih aktif mengkonstruksi pengetahuan untuk dirinya sendiri. Peran guru lebih banyak sebagai motivator terjadinya proses pembelajaran, bukan sebagai pengajar atau penyampai ilmu. Berarti materi matematika yang disajikan kepada peserta didik harus berupa suatu “proses” bukan sebagai barang “jadi”. Guru juga berperan sebagai fasilitator, anak bebas mengeluarkan idenya, peserta didik berbagi ide-idenya, artinya mereka bebas mengkomunikasikan ide-idenya satu sama lain. Guru membantu mereka membandingkan ide-ide itu dan membimbing mereka untuk mengambil keputusan tentang ide mana yang lebih baik buat mereka.
Pendidikan matematika realistik adalah pendidikan matematika yang dilaksanakan dengan menempatkan realitas dan pengalaman siswa sebagai titik awal pembelajaran.

B.   Prinsip – Prinsip Matematika Realistik Indonesia (PMRI)
1.      Penemuan kembali terbimbing dan matematisasi progresif, artinya dalam mempelajari matematika, perlu diupayakan agar peserta didik mempunyai pengalaman dalam menemukan sendiri berbagai konsep, prinsip matematika.[3]
2.      Fenomologi didaktik, artinya bahwa dalam mempelajari konsep – konsep, prinsip – prinsip, dan materi – materi lain dalam matematika, para peserta didik perlu bertolak dari fenomena – fenomena kontekstual, yaitu masalah – masalah yang berasal dari dunia nyata, atau setidak – tidaknya dari masalah yang dapat dibayangkan.
3.      Mengembangkan model – model sendiri, artinya bahwa dalam mempelajari konsep – konsep atau materi – materi matematika yang lain melalui masalah – masalah kontekstual, peserta didik perlu mengembangkan sendiri cara menyelesaikan maslah tersebut.
C.   Karakteristik Matematika Realistik Indonesia (PMRI)
1.      Menggunakan konteks “ Dunia Nyata”
Dalam pembelajaran matematika realistik, pembelajaran diawali dengan masalah kontekstual (dunia nyata), sehingga memungkinkan peserta didik menggunakan pengalaman sebelumnya secara langsung.[4]
2.      Menggunakan model – model (matematisasi)
Peserta didik membuat model sendiri dalam menyelesaikan masalah. Pertama adalah model situasi yang dekat dengan dunia nyata.
3.      Menggunakan Produksi dan Kontruksi
Startegi – strategi informal yang berupa prosedur pemecahan masalah kontekstual merupakan sumber inspirasi dalam pengembangan pembelajaran.
4.      Menggunakan Interaktif
Interaksi antar murid dengan guru merupakan hal yang mendasar dalam pendidikan matematika realistik.
5.      Menggunakan keterkaitan
Dalam mengaplikasikan matematika, biasanya diperlukan pengetahuan yang lebih kompleks, dan tidak hanya aritmatika, aljabar, atau geometri tetapi juga bidang yang lain.
D.   Contoh Penerapan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)
Secara konkret, penerapan PMRI dalam pembelajaran dapat digambarkan dalam langkah – langkah operasional sebagai berikut:[5]
1.         Pemberian masalah
2.         Penyelesaian masalah oleh peserta didik dengan cara mereka sendiri
3.         Peserta didik yang memiliki penyelesian masalah yang berbeda – beda mempresentasikan hasil kerjanya
4.         Peserta didik lain memberikan tanggapan terhadap pekerjaan yang telah dipresentasikan
5.         Dari beberapa penyelesaian dan hasil diskusi, akhirnya melalui proses negoisasi peserta didik memilih penyelesaian paling baik.
6.         Peserta didik mengakhiri kegiatan penyelesaian maslah dengan refleksi.







BAB III
PENUTUP
A.   Simpulan
1.      Pengertian Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)
Pendidikan matematika realistik adalah pendidikan matematika yang dilaksanakan dengan menempatkan realitas dan pengalaman siswa sebagai titik awal pembelajaran.
2.      Prinsip – Prinsip Matematika Realistik Indonesia (PMRI)
a.       Penemuan kembali terbimbing dan matematisasi progresif
b.      Fenomologi didaktik
c.       Mengembangkan model – model sendiri
3.      Karakteristik Matematika Realistik Indonesia (PMRI)
a.       Menggunakan konteks “ Dunia Nyata”
b.      Menggunakan model – model (matematisasi)
c.       Menggunakan Produksi dan Kontruksi
d.      Menggunakan Interaktif
e.       Menggunakan keterkaitan
4.      Contoh Penerapan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)
Secara konkret, penerapan PMRI dalam pembelajaran dapat digambarkan dalam langkah – langkah operasional sebagai berikut:
a.       Pemberian masalah
b.      Penyelesaian masalah oleh peserta didik dengan cara mereka sendiri
c.       Peserta didik yang memiliki penyelesian masalah yang berbeda – beda mempresentasikan hasil kerjanya
d.      Peserta didik lain memberikan tanggapan terhadap pekerjaan yang telah dipresentasikan
e.       Dari beberapa penyelesaian dan hasil diskusi, akhirnya melalui proses negoisasi peserta didik memilih penyelesaian paling baik.
f.       Peserta didik mengakhiri kegiatan penyelesaian maslah dengan refleksi.

 
DAFTAR PUSTAKA
Soviati Evi. 2011. Upaya Peningkatan Hasil Belajar Dengan PMRI, (Bogor: Makmal Pendidikan dompet Dhuafa).
Kusaeri dkk. 2009. Pembelajaran Matematika MI, (Surabaya: LAPIS-PGMI).
Suyoto. 2007. Pendidikan Realistik, (Gresik: Lembaga penelitian dan Pengabdian Masyarakat).


[1] Evi Soviati, Upaya Peningkatan Hasil Belajar Dengan PMRI, (Bogor: Makmal Pendidikan dompet Dhuafa, 2011), Hal. 43
[2] Kusaeri dkk, Pembelajaran Matematika MI, (Surabaya: LAPIS-PGMI, 2009), Hal. 7
[3] Kusaeri dkk, Pembelajaran Matematika MI, Hal. 7
[4] Kusaeri dkk, Pembelajaran Matematika MI, Hal. 8
[5] Kusaeri dkk, Pembelajaran Matematika MI, Hal. 10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar